Fakultas Bisnis Universitas Kristen Maranatha pada tanggal 22 November 2022 menyelenggarakan 1st Maranatha International Conference on Business and Economics dengan tema “Digital Economic Transformation as a Catalyst for a Stronger Economic Recovery”. Tema ini cocok denganpenyelenggaraan event G-20 yang baru saja berlangsung pada tanggal 15-16 November 2022 lalu di Nusa Dua Bali dengan tema “Recovery Together, Recovery Stronger”.
Kondisi pandemic Covid-19 selama 3 tahun terakhir ini memaksa kondisi global menjadi terpuruk khususnya dari sisi ekonomi yang mana perekonomian di banyak negara akan mengalami penurunan GDP sampai dengan 2,96 Miliar USD dan juga peningkatan pengangguran yang mencapai 214,21 juta orang pada tahun 2021. Hal tersebut menunjukan dampak yang sangat besar pada praktik bisnis di seluruh dunia, yang perlu juga menjadi perhatian kita semua, baik kalangan akademisi maupun kalangan praktisi bisnis, karena faktor-faktor lainnya yang terkait bisnis seperti tingkat suku bunga pinjaman yang meningkat juga berpengaruh terhadap perilaku dan kinerja bisnis.
Pada tahun 2022 ini, Indonesia menjadi tuan rumah untuk G-20, sebuah forum kerjasama multilateral yang terdiri dari 19 negara dan satu kawasan ekonomi, Uni Eropa, serta perwakilan dari International Monetery Fund (IMF) dan World Bank. G-20 tahun ini mengusung tema “Recovery Together, Recovery Stronger”. Dikutip dari situs Kementrian Koordinator bidang perekonomian, melalui tema ini, Indonesia mengajak seluruh dunia untuk bersama-sama mencapai pemulihan yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Semangat pemerintah Indonesia dalam melaksanakan pemulihan ekonomi tersebut menjadi motivasi Fakultas Bisnis Universitas Kristen Maranatha dalam menyelenggarakan 1st Maranatha International Conference on Business and Economics (MIConBE) dengan tema Digital Economic Transformation as a Catalyst for a Stronger Economic Recovery. Melalui konferensi international ini, dengan mengadakan Call for Paper, Fakultas Bisnis Universitas Kristen Maranatha bermaksud untuk mengajak berbagai kalangan mahasiswa, kalangan akademisi, kalangan profesi, dan pelaku bisnis untuk bersama-sama bergandengan tangan dalam mewujudkan pemulihan ekonomi dengan melakukan transformasi ekonomi digital. Terdapat 45 paper oleh 99 penulis pada event ini yang berasal dari 4 negara. Pada akhir acara Call for Paper, Best Paper dimenangkan antara lain oleh: Yo Ching Law & Robin (Ming Chi University of Technology Taiwan), Misnanto & Julianto Agung Saputro (STIE YKPN Yogyakarta), dan Velda & Maya (Universitas Kristen Maranatha Bandung).
Kegiatan seminar internasional yang diketuai oleh Bapak Dr. Tan Kwang En, Ak., CA., Cert.DA mengundang keynote speaker Bapak Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, BBA., MBA selaku Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Republik Indonesia dan juga Bapak Edi Jaenuddin, S.E., M.Si., Ak., CA sebagai Ketua Ikatan Akuntan Indonesia area Jawa Barat yang didampingi oleh Raden Shafira Destiana sebagai MC. Acara seminar dibuka oleh Rektor Universitas Kristen Maranatha yaitu Bapak Prof. Ir. Sri Widiyantoro, M.Sc., PH.D., IPU yang menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas kesediaan para keynote speaker dan pembicara serta para peserta yang hadir dan menyambut baik acara seminar internasional ini. Selanjutnya, Bapak Sandiaga Unio menjelaskan pentingnya transformasi ekonomi digital sebagai katalis untuk pemulihan ekonomi yang lebih kuat yang terdiri dari 3 gerakan yaitu Gercep (Gerak Cepat), Geber (Gerak Bersama), dan Gaspol (Garap Semua Potensi Online). Sedangkan Bapak Edi Jaenuddin juga menyoroti topik yang diambil dari seminar ini tentang pentingnya transformasi digital ekonomi untuk memperkuat perekonomian yang berkaitan erat dengan era revolusi industri 4.0, society 5.0, machine learning artificial intelligence, dan internet of thing yang mana pandemi covid-19 telah mengubah kondisi dunia ke arah digitalisasi untuk mengantisipasi keadaan yang ditimbulkan virus tersebut yang berlaku di segenap aspek kehidupan baik di pemerintahan, pelaku bisnis, dan juga masyarakat.
Pada acara ini juga menampilkan para pembicara lain Mr. Ekki Syamsulhakim selaku Senior Social Specialist dari World Bank, Mr. Do Hao Dung, Ph.D selaku Assistant Professor College Management & Design dari Ming Chi University of Technology Taiwan, dan Mr. Joel Christoph selaku Economic PhD Reseracher and Flunder of Endeema France. Sebagai speaker pertama yang didampingi oleh Bapak Dr. Tan Kwang En., Ak., CA., Cert.DA sebagai moderator, Mr. Ekki Syamsulhakim mempresentasikan materinya dengan judul “The Future of Work Post Covid-19”, yang mana beliau memaparkan bahwa perkembangan teknologi khususnya revolusi industri 4.0, perubahan iklim, dan juga pandemic telah mengubah pola kerja manusia yang ditandai dengan adanya otomatosasi pekerjaan, artificial intelligence, teknologi yang ramah lingkungan serta bentuk baru pekerjaan berupa work from home maupun e-work sehingga tantangan ke depannya adalah banyak pekerjaan yang akan tergantikan oleh otomatisasi maupun robot yang harus diantisipasi setiap individu di setiap negara.
Presentasi matari berikutnya oleh Mr. Do Hau Dung yang mengambil topik “Digital Economic Transforamtion” didampingi oleh Bapak Joni, PH.D., Ak., CA., CPSAK sebagai moderator acara. Pada awal presentasinya Mr. Do Hau Dung menjelaskan bagaimana pandemic Covid-19 telah memaksa setiap perusahaan untuk melakukan perubahan atau transformasi bisnisnya ke arah digital. Ada peluang, tantangan, maupun solusi dengan transformasi digital yang dilakukan perusahaan, antara lain transformasi digital penting untuk pemulihan ekonomi akibat Covid-19, perkembangan model bisnis e-commerce dapat menjangkau pasar international, dan juga perlunya peningkatan kompetensi karyawan di bidang teknologi digital.
Sesi terakhir dibawakan oleh Mr. Joel Christop yang didampingi oleh Bapak Dr. Surya Setyawan, S.E., M.Si selaku moderator acara, mempresentasikan materinya dengan judul “Economic Digitalization and Economic Recovery”. Mr. Joel membuka pemaparannya terkait terjadinya penurunan GDP di banyak negara dari tahun 2021 sampai dengan 2023 (sumber: IMF, Oktober 2022) karena dipengaruhi beberapa faktor, antara lain pandemic Covid-19 dan juga perang Rusia-Ukraina yang memicu terjadinya inflasi dan krisis energi di negara Amerika Serikat dan Uni Eropa, dan juga krisis pangan di Afrika. Terkait dengan perkembangan internet dunia saat ini, berdasarkan data yang didapat, terjadi tren peningkatan signifikan penggunaan mobile device seperti handphone dan tablet dibandingkan perangkat lainnya dan ini berdampak pada perubahan model bisnis yang ada dari ekonomi tradisional mengarah ke ekonomi digital. Di akhir presentasinya, Mr. Joel menekankan pentingnya transformasi digital yang menciptakan nilai yang lebih besar pada kehidupan sosial dibandingkan industri. Digitalisasi meningkatkan efektifitas dan efisiensi pada berbagai sektor, baik kesehatan, pendidikan, bisnis, pemerintah, energi, maupun logistik. Rangkaian acara ditutup dengan pemberian sertifikat kepada setiap pembicara oleh Dekan Fakultas Bisnis Universitas Kristen Maranatha, Bapak Tan Ming Kuang, S.E., M.Si., Ak., Ph.D.