Setiap wirausaha pasti menginginkan usahanya maju dan memenangkan persaingan bisnis dalam jangka panjang, salah satu kunci suksesnya adalah memenuhi keinginan pasar dengan menciptakan produk yang memiliki unique selling point atau keunggulan yang tidak dimiliki pesaing lainnya. Survei yang dilakukan oleh Startup Genome (2019) menunjukkan bahwa Sembilan dari sepuluh bisnis di sleuruh dunia yang baru dirintis (startup) gagal menghasilkan keuntungan dan pada akhirnya mengalami kebangkrutan,s alah satu penyebab utama dalam survey tersebut adalah tidak tercapainya product market fit (PMF), yaitu produk atau jasa yang tidak dapat memenuhi preferensi konsumen.
Berangkat dari persamasalahan tersebut maka pada tanggal 6-7 Oktober 2022 diselenggarakan kegiatan Pengabdian Kegiatan Masyarakat antara Maranatha Business Club (MBC) yang bernaung di bawah Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis Universitas Kristen Maranatha dengan SMA Santa Maria 1 Cirebon yang menampilkan pembicara Dr Jahja Hamdani Widjaja dengan topik “Product & Process Design For Your Business”. Para peserta siswa yang terlibat dalam kegiatan ini adalah mereka yang duduk di kelas 11 dan 12 pada tahun ajaran 2022/2023 yang mana beberapa dari mereka sudah memiliki ide bisnis, contohnya bisnis kecantikan, restoran dan berjualan secara online. Pada dasarnya mereka memiliki semangat yang besar untuk memulai usaha namun masih minim pengetahuan bagaimana merancang proses bisnisnay khususnya terkait masalah produk yang dapat diterima oleh konsumen sasaran. Pada kegiatan kali ini pak Jahja memberikan materi tentang perencanaan proses dan produk yang sesuai dengan keinginan pasar.
Pada awal sesi pemaparannya, pak Jahja menjelaskan bahwa bisnis adalah proses penciptaan nilai (ide)oleh wirausaha untuk menangkap nilai yang diinginkan oleh pasar atau konsumen. Salah satu hal penting untuk menangkap nilai yang berorientasi pada pasar adalah pemasar mampu menciptakan atau mendesain produk yang sesuai keinginan pasar. Untuk mewujudkan penciptaan produk yang sesuai keinginan pasar tersebut perlu dilakukan dengan metode maupun proses yang tepat dan sistematis sehingga dapat dilakukan dengan efisien dan efektif. Adapun langkah-langkahnya meliputi: (1) menentukan target pasar, (2) mengenali tren dan kebutuhan pasar, (3) menentukan spesifikasi/ukuran-ukuran terkait apa yang diinginkan/dibutuhkan pasar, (4) merancang produk berdasarkan tingkat kepentingannya bagi konsumen (quality function development). Kesimpulan pada akhir sesi pemaparan beliau yaitu bahwa dengan mendesain produk maupun desain proses mampu mengharmoniskan keinginan konsumen dengan kemampuan perusahaan.
Topik yang dibawakan pak Jahja diharapkan dapat menjadi jawaban bagi permasalahan yang dihadapi siswa khususnya dalam mendesain produk dan proses bisnis, baik bisnis yang sudah berjalan maupun masih dalam tahap penyusunan konsep bisnis. Product design maupun process design menjadi salah satu faktor keunggulan suatu bisnis. Untuk mendukung pemahaman siswa terkait topik yang dibawakan, pak Jahja juga memberikan contoh kasus nyata yang terjadi pada suatu perusahaan terkait masalah product and process design (Murty, 2015).
Pada sesi tanya jawab, salah satu siswa Qatarina dari kelas 12 IPA 1 menanyakan bagaimana caranya supaya produk yang dijual perusahaan terus berkembang sedangkan permasalahan yang terjadi adalah para penjual menjual produk yang sama dan sejenis dan cenderung berdekatan lokasinya? Atas pertanyaan ini pak Jahja memberikan jawaban bahwa setiap pebisnis walau berada dalam pasar yang sama tapi dapat melihat dari sudut pandang yang berbeda sehingga kita sebagai pebisnis dapat menemukan cara yang berbeda dan khas untuk menemukan kebutuhan pasar yang belum tentu dilihat dengan cara yang sama oleh pebisnis lainnya, misalnya dengan melakukan riset pasar lebih dalam ke konsumen mengenai apa maunya konsumen terhadap produk yang sudah kita pasarkan sehingga kita mendapat banyak masukan terkait preferensi konsumen tersebut. Pebisnis yang mampu “membaca” pasar ini lah yang nanti akan memenangkan persaingan.